TETAP BERSEMANGAT

Selasa, 27 November 2007

PERTEMUAN AKBAR "PEMANASAN GLOBAL" DI BALI

Bali Post, 27 November 2007 menyajikan berita di halaman depan dengan judul: 7.600 kamar sudah di-"booking". Luar biasa, bukan karena jumlah kamar yang begitu banyak di pesan melainkan karena pertemuan maha penting tentang Perubahan Iklim / pemanasan global diselenggarakan di Bali. dan melibatkan 2.000 delegasi dari 198 negara.

Kejadian-kejadian bencana alam silih berganti baik waktu maupun tempat. Jenis-jenis bencana alampun beraneka ragam, seperti: banjir luapan sungai,maupun banjir bandang, gempa bumi akibat pergeseran lempengan maupun aktifitas gunung berapi, gempa bumi dasyat yang menyebabkan tsunami maupun yang hanya menggonjang-ganjingkan daratan bumi, tanah longsor, semburan lumpur di Sidoarjo dan lain-lain.

Keadaan ini secara langsung maupun tidak langsung akibat dari eksploatasi alam yang berlebihan karena ketamakan manusia dalam mengejar harta kekayaan dan kenyaman duniawi. Generasi tamak akan meninggalkan dunia setelah bergelimpangan uang dan puas menikmati kenikmatan duniawi, sedangkan yang sedangkan anak-cucu mereka mendapat warisan bumi yang kering-kerontang, tanah berlubang akibat kegiatan pertambangan, iklim yang tidak teratur dan bencana yang siap menerkam akibat ketidakseimbangan pemanfaatan bumi.

Sehubungan dengan perubahan iklim /pemanasan global, Yayasan Kolese Santo Yusup Cabang Denpasar secara praktis mewujudkannya dalam bentuk: pembiasaan pemilihan sampah menjadi 3 bagian yaitu: sampah basah (yang bisa dijadikan pupuk organic), sampah yang bisa didaurulang atau digunakan kembali (botol, plastic dan kertas) dan sampah yang tidak dapat digunakan (kaleng, botol pecah, pecahan kaca). Yayasan Kolese Santo Yusup cabang Denpasar sudah menerapkan secara penuh penggunaan pupuk organik untuk tanaman sayuran dan tanaman buah-buahan dalam pot, sedangkan tanaan hias baru sekitar 80 %. Untuk sampah yang bisa digunakan kembali sebagian kami gunakan sendiri dan sebagian lagi kami jual, untuk sampah yang tidak dapat digunakan atau didaurulang dengan sangat terpaksa ditanam dalam tanah.

Manajemen Yayasan Kolese Santo Yusup Cabang selalu menanamkan nilai-nilai pengelolaan sampah dengan tujuan: perbaikan kualitas tanah melalui pupuk organik, penggunaan kembali dan pendaurulangan. Semoga dengan motto "Tetap Bersemangat" keluarga besar Yayasan Kolese Santo Yusup bisa berperan praktis dan skala yang memungkinkan untuk mewujudkannya.

Tidak ada komentar: